Menjelajah Alam Bebas
Bagi
beberapa orang kembali ke alam liar merupakan cara agar jiwa kembali segar
namun bukan tanpa bekal untuk melakukan itu semua, pengalaman untuk dapat
menghadapi alam yang tak terduga wajib kita kuasai. Saya dan kawan-kawan
lainnya yang sudah berpengalaman mencoba menelusuri hutan yang ada di daerah
tanjung benuang yang tidak jauh dari perkebunan kelapa sawit (bangko jambi).
Arti nya perkebunan kelapa sawit tersebut adalah perkebunan yang letaknya paling
ujung karena berdekatan dengan hutan. Saya dan kawan – kawan pun mencari tahu
apa yang bisa kami dapat dan kami manfaatkan.
Keanekaragaman
hutan tidak dapat dipungkiri ragamnya, tidak hanya di atap hutan saja yang rata
tertutup dedaunan dasar hutan kalah lebat oleh semak tumbuhan rambat. Saya
menemukan jenis buah-buahan yang tinggi pohonnya tidak jauh dari tinggi badan
saya, bentuk buah nya seperti buah melinjo, berwarna kuning kemerahan bila
sudah matang. Batang pohonnya cukup kuat sehingga agak sulit dipatahkan tanpa
menggunakan parang. Sayapun memakannya dengan kawan – kawan , rasa buahnya
cukup asam dan ada sedikit manis dan memiliki kandungan air cukup banyak.
Buahnya menggantung dibeberapa tangkai dan menggrombol . memiliki daun yang
kecil – kecil berwarna kekuning-kuningan.
Saya
dan kawan-kawan pun melanjutkan perjalanan mencari sesuatu yang bisa di
manfaatkan. Suara serangga di atas pohon selalu menemani di perjalanan,
sebagian satwa sedang beraktifitas di siang hari beberapa lainnya sedang menikmati
tidurnya. Saya melihat ada serangga seperti kecapung, namun ia memiliki bagian
kepompong jumlah kakinya ada enam, saya pun dengan hati – hati memperhatikannya
karena kalau ia merasa terganggu maka ia akan langsung terbang.
Selain
melimpah akan buah-buahan hutan ini banyak dihuni satwa mulai yang hidup
menapak ditanah ataupun yang hidup tidak menapak ditanah, salah satunya adalah
keluarga burung. Sayapun menemukan sarang burung yang saya yakin ada telurnya,
saya mencoba mendekati sarang tersebut perlahan-lahan, namun tidak sengaja saya
menginjak ranting ranting semak kering sehingga membuat burung yang ada di
dalam sarang terbang, di dalam sarang masih ada beberapa telur, saya mengambil
telur tersebut dan saya perhatikan telurnya cukup unik, berwarna kecoklatan,
ukuran nya cukup kecil tidak jauh dari ukuran jari kelingking saya. Ini adalah
salah satu sumber protein di dalam hutan.
Terus
menelusuri hutan dan mata selalu mencermati sekeliling. Tidak lama kemudian
saya menemukan batang pohon atau kayu mati yang sudah lapuk yang di tumbuhi
jamur, jamur tersebut adalah jamur kuping dan ini bisa dimakan, jamur ini
memiliki warna yang tidak mencolok dan tidak berbau, jamur ini pun tidak
beracun karena tidak berongga bagian dalamnya atau padat sehingga bisa dimakan,
selain harus dimasak dulu
jamur ini juga bisa dimakan langsung kata kawan-kawan saya. Saya mencoba
memakannya rasanya tawar dan cukup kenyal.
Saat ini sayapun
sudah berada dikemiringan tanah yang cukup ekstrim. Hal yang menakutkan bagi
saya sebenarnya adalah jika bertemu dengan ular, ular jenis apapun itu, berbisa
atau tidak, tetap saja saya merasa takut. namun karena kawan-kawan saya yang
sudah biasa dengan ular artinya dia tidak takut dengan ular karena dia cukup
jitu menaklukan ular maka saya di ajaknya menelusuri hutan mencari pengalaman
yang sangat berkesan.sangat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar