PENDAHULUAN
Seperti telah kita ketahui, saat ini kita berada dalam suatu negara yang mempunyai banyak suku dan budaya, dan salah satunya adalah suku jawa, dan suku jawa pun masih terbagi dari beberapa provinsi diantaranya adalah jawa barat,tengah,timur dan yogyakarta.
Yogyakarta merupakan daerah yang terletak di pulau jawa, yogyakarta memiliki banyak sekali kekayaan baik kekayaan alam maupun sejarah. Dan beberapa website sudah menyediakan informasi tentang yogyakarta. Namun saat ini sarana atau media yang sudah ada tidak uptodate. Maka dari itu diperlukan suatu sarana yang dapat memberikan informasi tentang yogyakarta kepada masyarakat luas yang bisa secara dinamis, sehingga informasi yang ada didalamnya bisa diupdate secara berkala.
Berdasarkan hal diatas maka penulis ingin membuat sebuah penulisan yang dapat memberikan informasi tentang yogyakarta baik tempat wisata maupun tempat bersejarah dan budaya yang ada.
1.      SEKILAS TENTANG YOGYAKARTA
YOGYAKARTA (sering juga disebut Jogja, Yogya, atau Jogya) terletak di tengah Pulau Jawa - Indonesia, tempat segalanya masih murah. Cukup dengan 200rb sehari, Anda sudah bisa menginap, menyantap masakan tradisional yang terkenal, dan menyewa motor untuk menjelajahi pantai-pantai yang masih perawan dan candi-candi kuno berusia ribuan tahun Seribu tahun silam, Yogyakarta merupakan pusat kerajaan Mataram Kuno yang makmur dan memiliki peradaban tinggi. Kerajaan inilah yang mendirikan Candi Borobudur yang merupakan candi Buddha terbesar di dunia, 300 tahun sebelum Angkor Wat di Kamboja. Peninggalan lainnya adalah Candi Prambanan, Istana Ratu Boko, dan puluhan candi lainnya yang sudah direstorasi maupun yang masih terpendam di bawah tanah.
Namun oleh suatu sebab yang misterius, Kerajaan Mataram Kuno memindahkan pusat pemerintahannya ke Jawa Timur pada abad ke-10. Candi-candi megah itu pun terbengkalai dan sebagian tertimbun material letusan Gunung Merapi. Perlahan-lahan, wilayah Yogyakarta pun kembali menjadi hutan yang lebat.
Enam ratus tahun kemudian, Panembahan Senopati mendirikan Kerajaan Mataram Islam di wilayah ini. Sekali lagi Yogyakarta menjadi saksi sejarah kerajaan besar yang menguasai Pulau Jawa dan sekitarnya. Kerajaan Mataram Islam ini meninggalkan jejak berupa reruntuhan benteng dan makam kerajaan di Kotagede yang kini dikenal sebagai pusat kerajinan perak di Yogyakarta.
Perjanjian Giyanti pada tahun 1755 membagi Kerajaan Mataram Islam menjadi Kasunan Surakarta yang berpusat di Kota Solo dan Kesultanan Yogyakarta yang mendirikan istananya di Kota Jogja. Kraton (istana) tersebut masih berdiri hingga kini dan masih berfungsi sebagai tempat tinggal sultan dan keluarganya, lengkap dengan ratusan abdi dalem yang secara sukarela menjalankan tradisi di tengah perubahan jaman. Di Kraton, setiap hari ada pagelaran budaya berupa pertunjukan wayang kulit, gamelan, sendratari Jawa, dsb.
Yogyakarta pada masa kini merupakan tempat tradisi dan dinamika modern berjalan berdampingan. Di Yogyakarta ada kraton dengan ratusan abdi dalem yang setia menjalankan tradisi, namun juga ada Universitas Gadjah Mada yang merupakan salah satu universitas terkemuka di Asia Tenggara. Di Yogyakarta sebagian masyarakat hidup dalam budaya agraris yang kental, namun juga ada kaum mahasiswa dengan gaya hidup pop. Di Yogyakarta ada pasar tradisional dan barang kerajinan sementara di sebelahnya berdiri mall yang tak kalah ramainya.
Di ujung utara Yogyakarta, terlihat Gunung Merapi berdiri dengan gagah setinggi 9738 kaki. Gunung ini adalah salah satu dari gunung berapi yang paling aktif di Indonesia. Jejak ganasnya letusan Gunung Merapi tahun 2006 lalu bisa disaksikan di Desa Kaliadem, 30 km dari Kota Jogja. Pemandangan bergaya Mooi Indiƫ berupa hamparan sawah nan hijau dan Gunung Merapi sebagai latar belakang masih bisa dilihat di pinggiran Kota Jogja.
Di bagian selatan Yogyakarta, terdapat  banyak pantai. Pantai yang paling terkenal adalah Pantai Parangtritis dengan legenda Nyi Roro Kidul, namun Yogyakarta juga memiliki pantai-pantai alami yang indah di Gunung Kidul. seperti Pantai Sadeng yang merupakan muara Sungai Bengawan Solo purba sebelum kekuatan tektonik yang dahsyat mengangkat permukaan Pulau Jawa bagian selatan sehingga aliran sungai tersebut berbalik ke utara seperti saat ini. Kemudian  Pantai Siung yang memiliki 250 jalur panjat tebing, Pantai Sundak, dan lain-lain (lihat Pantai). 
Sumber:http://www.katalogkota.com/kesenian-khas-yogyakarta-kesenian-jawahttp://www.yogyes.com/id/
2. KESENIAN KHAS YOGYAKARTA ( KESENIAN JAWA )
   |        Pada   hakekatnya, kesenian Jawa yang asli dan indah selalu terdapat di dalam   lingkungan istana raja dan di daerah-daerah Jawa sekitarnya. Sebagai pusat   kerajaan-kerajaan besar terdahulu, pulau Jawa khususnya kota Yogyakarta /   Jogja memiliki kesenian khas dan kebudayaan yang tinggi, bahkan merupakan   pusat serta sumber kesenian di Indonesia. Di direktori ini, Anda dapat   menemukan beragam kesenian Jawa / khas Yogyakarta dan kebudayaan nya yang   layak diketahui. 
 v     KETOPRAK JAWA       Ketoprak   merupakan kesenian Jawa tradisional yang penyajiannya menggunakan bahasa   jawa. Jalan cerita di dalam pementasan Ketoprak bermacam-macam,  mulai   dialog tentang sejarah, sampai cerita fantasi yang biasanya selalu didahului   dengan alunan tembang-tembang Jawa yang indah. Kostum dan dandanannya selalu   disesuasikan dengan adegan dan jalan cerita. 
 
     |  Seni Wayang Jawa     sudah ada jauh sebelum masuknya kebudayaan Hindu ke indonesia. Wayang merupakan     kreasi budaya masyarakat  kesenian     Jawa yang memuat berbagai aspek kebudayaan Jawa. Pertunjukan wayang     ceritanya menggambarkan jiwa kepahlawanan para nenek moyang yang ada dalam      mitologi.Orang Jawa sangat     gemar menonton wayang karena ceritanya sarat akan pelajaran-pelajaran hidup      yang sangat berguna yang dapat dijadikan pedoman dalam menjalani     hidup. Berdasarkan cerita dan cara penyajian, kira-kira terdapat 40 jenis     wayang di Indonesia, diantaranya : Wayang Beber, Wayang Klithik, Wayang     Kulit, Wayang Krucil dan Wayang Thengul / Golek. Pementasan wayang selalu     diiringi dengan musik gamelan. |  
 
 
     | 
    Upacara Bekakak dilaksanakan setiap bulan Sapar, hari Jumat antara tanggal     10-20, dilakukan untuk menghormati awah Kyai dan Nyai Wirasuta yang menjadi     abdi dalem Penangsang HB I, bertugas membawa payung kebesaran Pakubuwono I.     Oleh masyarakat sekitar, mereka dianggap sebagai cikal bakal penduduk Gamping.     Upacara dimulai dengan kirab sepasang boneka pengantin Bekakak yang terbuat     dari ketan dan cairan gula merah. Di puncak acara, Bekakak dibagikan kepada     para pengunjung.
 
 
 
 
 
 
 |       | v     Upacara Cupu Panjolo  | 
 | 
 | 
 |       | 
 | 
 | 
 | 
 | 
 | 
 |  
 
     | 
    Menurut riwayat, Cupu Ponjolo berjumlah tiga buah, ditemukan di laut oleh     Kyai Panjolo yang sedang menjala ikan di laut. Oleh masyarakat Desa Mendak,     Girisekar, Panggang, Gunung Kidul dipercaya dapat memberi perlambang dan     ramalan tentang masa depan desa tersebut. Ketiga buah cupu diletakkan di     dalam kotak dan dibungkus dengan ratusan lapis kain mori, disimpan di     ruangan khusus.
 
 Saat upacara, bungkus kain mori dibuka dan     diteliti satu per satu untuk menemukan gambar atau motif yang tertera di     kain mori. Gambar tersebut menjadi perlambang atau ramalan terhadap apa     yang akan terjadi di masa depan. Upacara ini biasa dilaksanakan pada malam     hari menjelang musim hujan (September-Oktober), pada hari pasaran Kliwon.
 |  
 
 
     | 
  Grebeg Maulud merupakan acara puncak dari peringatan     kelahiran Nabi Muhammad S.A.W. yang diselenggarakan pada tanggal 12 Maulud,     setelah esoknya perangkat gamelan Kyai Nogowilogo dan Kyai Gunturmadu     dibawa masuk kedalam Kraton, oleh masyarakat kejadian disebut "Bendhol     Songsong".Puncak acara ini adalah iringan gunungan yang dibawa ke Masjid Agung.     Setelah di Masjid diselenggarakan doa dan upacara persembahan kepada Tuhan     Yang Maha Esa, sebagian gunungan dibagi-bagikan kepada masyarakat dengan     jalan diperebutkan. Bagian dari gunungan ini ditanam dilahan pertanian,     agar tanaman menjadi subur, dan terhindar dari berbagai hama perusak     tanaman
 |  
 
 
 
 
 
 
 
 
     | Upacara Labuhan     Pantai mempersembahkan pakaian wanita, alat-alat rias, sirih, bunga dan     lain-lain ke  Laut Selatan, sebagai bentuk permohonan untuk     mendapatkan kesejahteraan dan keselamatan kepada Ratu Kidul penguasa Laut     Selatan. Berbagai pakaian bekas yang pernah     dipergunakan oleh Sri Sultan, potongan rambut, serta  potongan kuku     beliau, ditanam di dalam areal tanah sengker (suatu areal tanah yang     dianggap  keramat di daerah Parangkusumo). 
 
 
 
 
 
 |  
 
 
     | v     Upacara Saparan Wonolelo | 
 | 
 | 
 |  
 
     | 
    Upacara Sarapan Wonolelo dilaksanakan oleh penduduk Wonolelo, Wedomartani,     Ngemplak Sleman pada setiap bulan Sapar, Kamis Pahing malam Jumat Pon, sebelum     tanggal 15 bulan Jawa. Inti dari upacara ini adalah mengarak pusaka Ki     Ageng Wonolelo yang menjadi tokoh leluhur keturunan Brawijaya, dianggap     sebagai cikal bakal penduduk Wonolelo.
 |  
 
 
 
     | 
 
 
 
 
 v Upacara     Seketan 
  Nabi Muhammad     S.A.W. lahir pada tanggal 12 Bulan Maulud, bulan ketiga dari tahun Jawa. Di     Yogyakarta, kelahiran Nabi Muhammad diperingati dengan Upacara Grebeg     Maulud. Sekaten merupakan upacara pendahuluan dari peringatan hari     kelahiran Nabi Muhammad S.A.W. yang diselenggarrakan pada tanggal 5 - 12     dari bulan yang sama. 
 Masyarakat Yogyakarta berkeyakinan bahwa ikut merayakan hari kelahiran Nabi     Muhammad S.A.W. ini, yang bersangkutan mendapat imbalan dari Yang Maha     Kuasa, yaitu awet muda. Sebagai "Srono" (syarat) nya, mereka     harus menguyah sirih di halaman Masjid Agung, terutama pada hari pertama     dimulainya perayaan sekaten.
 
 
 |  
 
 
     | 
 v  Upacara Siraman     Pusaka 
  Pada hari     selasa Kliwon atau jumat Kliwon pada bulan Jawa Sura, Kraton Yogyakarta     menyelenggarakan upacara siraman untuk membersihkan pusaka-pusaka keramat     dan kereta-kereta istana. 
 Pada hari jumat Kliwon, di makam-makam kerajaan Yogyakarta, Kotagede dan     Imogiri,  diselenggarakan upacara pengurasan dan pencucian guci-guci     atau jambangan air yang disebut Enceh. Konon bila meminum air ini, akan     bebas dari malapetaka / penyakit dan awet muda.
 
 |  
 
 
 
 
 
     | 
  Dua atau tiga hari sebelum upacara Grebeg berlangsung,     dilakukan upacara Tumplak Wajik, bertempat dihalaman Kemandungan Selatan     (Magangan) Kraton Yogyakarta. Upacara Tumplak Wajik, berarti menumpahkan     wajik (sejenis makanan yang terbuat dari ketan) sebagai dasar untuk membuat     gunungan. Upacara ini diiringi dengan musik kothekan (musik lesung dan     kenthongan). |  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
     | v  Upacara Tunggal     Wulung 
    Upacara Tunggul Wulung diadakan oleh masyarakat Tengahan, Sendang Agung,     Minggir, Sleman pada sekitar bulan Agustus, hari Jumat Pon sebagai ucapan     rasa syukur kepada Tuhan atas rejeki yang melimpah dan untuk menghormati Ki     Ageng Tunggul Wulung beserta istrinya.
 |  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
     |  Sendratari Ramayana     sangat terkenal di Yogyakarta. Sendratari Ramayana mempunyai keistimewaan     tersendiri karena ceritanya mengisahkan antara pekerti yang baik     (ditokohkan oleh Sri Rama dari negara Ayodyapala) melawan sifat jahat yang     terjelma dalam diri Rahwana (maharaja angkara murka dari negara     Alengka).Sendratari Ramayana dipentaskan di Panggung     Terbuka Prambanan secara rutin, pada bulan Mei  sampai Oktober,     masing-masing dalam empat episode, yaitu : Hilangnya Dewi Shinta (Episode     Satu), Hanoman Duta (Episode Dua), Kumbokarno Leno atau Gugurnya Pahlawan     Kumbokarno (Episode Ketiga) dan Api Suci (Episode Keempat). Sumber : http://www.yogyes.com/id/ |  | 
PENUTUP
Tulisan ini dibuat untuk dijadikan media informasi bagi pembaca yang hendak mengetahui lebih jauh tentang daerah Yogyakarta, dan juga tilisan ini sedikit banyak memberikan informasi tentang budaya,adat istiadat dan kesenianya. 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar