Senin, 03 Desember 2012

MENGHADAPI DIKTATOR


MENGHADAPI DIKTATOR
Kali ini kisah mengenai Nasruddin pada saat harus menghadapi penguasa tiram yang kejam.Ketika timurleng menaklukan Anatolia, ia mendengar tentang seorang laki-laki yang bernama Nasruddin yang hidup di Akshehir. Timurleng pergi ke akshehir, berkemah disitu dan kemudian mengirimkan satu peleton serdadu untuk menjemput Nasruddin ke kemahnya.
“ Mari , Nasruddin, “ kata salah seorang serdadu itu. “  sang maharaja menunggu kamu, kamu ikut lah sekarang . “ Nasruddin berfikir bahwa karena maharaja itu suka membunuh siapa saja yang ditemuinya, maka tidak ada gunanya tergesa-gesa memenuhi undangan tersebut.
ketika timurleng menyadari nasruddin tidak mau segera datang, ia pun mengirim satu peleton serdadu lagi untuk mengundang nasruddin. tetapi nasruddin berkata kepada mereka , “ baiklah aku akan segera datang .“
Namun setelah itu nasruddin tidak juga datang ketendanya. Timurleng menjadi tidak sabar. Ia memerintahkan agar kudanya segera disiapkan.  Ia segera melompat ke kuda itu dan lansung melesat kerumah nasruddin di pinggiran kota akshehir.
Di desa itu para petani mengerumuni timurleng, dan beberapa orang diantara mereka yang berada di sekitar rumah nasruddin berteriak. “ Nasruddin cepat-cepat kau !!!!!!! “
nasruddin pun mengenakan jubah dan serbannya yang besar dan berjalan mendekati timurleng. Mereka bertemu disebuah jalan sempit dan kuda yang di naiki timurleng begitu takut melihat tampang nasruddin sehingga hewan itu melompat tinggi – tinggi dan maharaja pun terpental dari punggungnya.
timurleng menjadi marah sehingga ia memerintahkan serdadu-serdadunya untuk menangkap nasruddin dan menggantungnya.  Setelah ia ditangkap oleh para serdadu itu, nasruddin bertanya kepada mereka,    kemana kalian ini akan membawa aku ? “
 “ untuk di gantung ! “ jawab mereka.
“ coba kalian tanyakan kepada si kurang ajar itu “ kata nasruddin . “ aku ingin tahu kenapa aku mesti  digantung ?  apa salahku ? “
para serdadu itupun pergi menemui timurleng dan menyampaikan apa yang tadi dikatakan nasruddin .mendengar itu timurleng berkata , “ bawa dia kemari .”
nasruddin pun di bawa kehadapan timurleng, dan berkatalah ia kepada sang maharaja, “ apa gerangan salah saya, sehingga saya mesti digantung ? “
“ kamu telah membawa nasib buruk bagiku”  kata timurleng.
“ siapa yang menyebabkan nasib buruk itu, saya atau baginda .??? “ Tanya nasruddin . timurleng terdiam, tak disangka ada seorang penduduk yang begitu beraninya berkata seperti itu kepadanya .
“ bagindalah yang membawa nasib buruk bagi saya , sebab saya ini akan digantung. Apabila saya yang membawa nasib  buruk itu, tentunya baginda tadi jatuh dari kuda, pecah kepalanya dan mati. dan berdasarkan itu tentu ada alasan untuk menggantung saya . “
mendengar itu timurleng berpendapat bahwa alasan nasruddin bisa di terima dan ia pun memutuskan untuk memanfaatkannya. Tetapi ia mengatakan bahwa ia ingin sekali menanyakan sesuatu kepada nasruddin. “ coba bilang aku ini seorang tiran atau seorang yang terpelajar ??” bertanya ia kepada nasruddin . “ yang mulia, “ jawab nasruddin yang segera tanggap bahwa ia akan dijebak.
“ baginda bukan tiran dan bukan juga seorang yang terpelajar, kami ini semualah tiran-tiran yang kejam sehingga tuhan telah mengutus baginda untuk menghukum kami . “
sekali lagi timurleng merasa sangat senang mendengar jawaban cerdas nasruddin itu dan karenannya ia berkata “ baiklah, kalau begitu kamu bebas nasruddin . ”
beberapa waktu kemudian timurleng mulai mengenakkan pajak yang sangat tinggi atas kota-kota dan desa-desa di turki. Karena mereka terdesak oleh keadaan ini semua tetangga nasruddin datang kerumahnya dan salah seorang diantara mereka berkata , “ nasruddin, kamu kan sudah berhasil bersahabat dengan timurleng, cobalah datang kepada maharaja itu dan mintalah agar beliau bisa mngurangi pajak yang dikenakan atas desa kita ini . “
nasruddin pergi ke tenda timurleng  dan maharaja itu berkata , “ selamat datang nasruddin, senang sekali aku bertemu kau lagi . “ setelah mereka berbincang-bincang beberapa lamanya, nasruddin berkata kepada timurleng, “ yang mulia, rakyat desa saya sangat miskin, maukah yang mulia mengurangi pajak yang dikenakan atas mereka ? “ setelah berfikir sejenak timurleng berkata kepada nasruddin,
“ baiklah, ambil gajah yang di ikat di luar tenda dan kemudian suruh penduduk desamu itu memberi makan gajahku dengan begitu mereka tidak usah membayar pajak . “
ketika nasruddin kembali ke desanya membawa gajah itu, seluruh peduduk desa itu merasa sangat senang dengan cara pembayaran pajak yang baru itu. Tetapi dalam waktu kira-kira lima belas hari, gajak itu telah memakan semua tanaman milik petani dan para petani itupun merasa bahwa gajah tersebut merupakan beban yang lebih berat dibandingkan dengan pajak yang harus mereka bayar sebelumnya, mereka sekali lagi datang kepada nasruddin.
“ Nasruddin, tolong kau kembalikan gajah ini kepada baginda timurleng, dan biarlah kami membayar pajak seperti yang diputuskan dulu itu. “ nasruddin berfikir sejenak mempertimbangkan masalah yang berbahaya ini dan kemudian dia usul agar seluruh penduduk desa itu pergi bersamanya menemui timurleng. Mereka semua menyetujui usul itu dan merekapun mengikuti nasruddin menuju ketenda  sang maharaja . namun, ketika nasruddin sudah dekat ke tenda, ia melihat ke sekeliling dan ternyata semua penduduk desa yang mengikutinya itu sudah kabur karena takut kepada sang maharaja . jadi, akhirnya dia harus sendian saja menghadapi timurleng. “ ada masalah apa nasruddin ..?”
“ hamba datang kemari untuk menyatakan bahwa gajah yang telah yang mulia berikan kepada kami ini merasa kesepian. Kami berharap agar baginda bisa memberikan kami seekor gajah betina untuk menemaninya. “ namun timurleng ternyata sudah diberi tahu ternyata penduduk desa yang kabur meninggalkan nasruddin, maka berkatalah ia kepadanya .
“ aku telah mengetahui apa yang diperbuat oleh orang-orang itu terhadapmu, nasruddin .seandainya mereka itu datang menemuiku, tentu permintaan mereka sudah aku kabulkan tetapi lantaran mereka menipumu aku akan menghukum mereka. Jadi, sekarang nasruddin kamu boleh pergi . “

beberapa kemudian ketika buah-buahan sudah ranum, nasruddin berkata kepada istrinya. “ ayo kita petik buah-buahan yang sudah masak untuk kita bawa kepada maharaja sebagai hadiah . “
mereka berdua pun pergi ke kebun dan mulai mengumpulkan buah ara. Tetapi istrinya segera mengatakan , ” nasruddin, lihat buah pir juga sudah masak . baiklah kita petik juga beberapa buah pir yang sudah masak sebagai hadiah sang maharaja. “
  jangan, “ jawabnya. “ Kamu petik saja yang aku suruh petik. Jadi, petik saja buah ara yang sudah masak. “ beberapa saat kemudian istrinya berkata lagi, “ lihat buah apel juga sudah masak. Barangkali sang maharaja juga suka buah apel . “
  jangan, sudah kubilang jangan , “ kata nasruddin. “ kamu petik saja apa yang sudah aku katakana tadi. Jadi, petik saja buah ara yang sudah masak. “
Demikianlah, keduanya mengisi keranjang mereka dengan buah ara yang sudah masak dan nasruddin pun membawanya ketenda timurleng lalu menaruhnya di depan tempat duduk sang maharaja. “
“ duduklah , nasruddin. “ kata timurleng sambil membuka keranjang. Maharajapun memungut sebutir buah ara dan melemparkannya ke wajah nasruddin. Kemudian ia mengambil sebutir lagi dan melemparkannya kewajah nasruddin. Kemudian satu demi satu ia mengambil semua buah ara yang ada di dalam keranjang , dan melemparkannya kewajah nasruddin. Setelah keranjang itu kosong sekali nasruddin memandang keatas dan berkata, “ terimakasih, tuhan. “
“ kenapa kau katakana itu..???” Tanya timurleng.
“ yang mulia, “ jawab nasruddin, “ seandainya tadi hamba memetik juga buah-buahan yang telah di usulkan istri hamba, tentu sekarang ini hamba tidak lagi memiliki kepala maupun mata. Hamba berterimakasih kepada tuhan , karena hamba telah menuruti jalan pikiran hamba sendiri, dan dengan demikian hanya memetik buah ara matang yang lunak sebagai hadiah bagi baginda. “








                                                                                               
Penerbit – lintas media jombang

Sabtu, 10 November 2012

Dasar-dasar hukum koperasi indonesia


A.    DASAR-DASAR HUKUM KOPERASI INDONESIA

1.      Peraturan pemerintah nomor 4 tahun 1994 tentang persyaratan dan tata cara pengesahan akte pendirian dan perubahan anggaran dasar
2.      Peraturan menteri Negara koperasi dan usaha kecil dan menengah republik Indonesia  nomor 01/per/M.KUKM/1/ tanggal 9 januari 2006 tentang petunjuk pelaksanaan pembentukan, pengesahan akta pendirian dan perubahan anggaran dasar koperasi
3.      Keputusan menteri Negara koperasi dan usaha kecil dan menengah republik Indonesia nomor 98 /KEP/KUKM/X/ tanggal 24 september 2004 tentang notaries sebagai pembuat akte pendirian koperasi
4.      UU no. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian
Koperas : badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas  kekeluargaan (pasal 1 ayat1)
      Undang – undang ini disahkan dijakarta pada tanggal 21 oktober 1992 ditandatangani oleh presiden RI Soeharto, dan di umumkan pada lembaran Negara RI tahun 1992 nomor 116. Dengan terbitnya undang-undang nomor 25 tahun 1992 maka dinyatakan tidak berlaku undang-undang nomor 12 tahun1967 tentang pokok-pokok perkoperasian, lembaga Negara republi Indonesia tahun 1967 nomor 23 dan tambahan lembaran Negara RI tahun 1967 nomor 28 dan 32 .
5.      Undang-undang nomor 9 tahun 1995 tentang pelaksanaan usaha simpan pinjam oleh koperasi.
Kegiatan usaha simpan pinjam : kegiatan yang dilakukan untuk menghimpun dana dan menyalurkan melalui usaha simpan pinjam dari dan untuk anggota koperasi, calon anggota koperasi, koperasi lain dan atau anggotanya. ( pasal 1 ayat 1)
      Calon anggota koperasi sebagai mana dimaksud dalam waktu paling lama 3 bulan setelah simpanan pokok harus menjadi ( pasal 81 ayat 2 )
6.      Dasar hukum operasiaonal koperasi Indonesia adalah undang-undang nomor 25 tahun 1992 . tentang fungsi, peran dan prinsip koperasi . di atur dalam bab 3 pasal 4 ( fungsi dan peran koperasi )  dan pasal 4 undang-undang nomor 25  tahun 1995.
7.      Peraturan meteri Negara koperasi dan UKM nomor 15/per/M.KUKM/XII/2009 tentang perubahan atas peraturan menteri Negara operasi dan UKM nomor 19/per/M,KUKM/XI/2008 tentang pedoman pelaksanaan kegiatan usaha simpan pinjam.

Landasan-landasan koperasi Indonesia :
Landasan idiil koperasi Indonesia adalah pancasila . kelima sila dari pancasila.
Landasan strukturil koperasi Indonesia adalah UUD 1945 dan landasan geraknya adalah pasal 33 ayat 1 UUD 1945 beserta penjelasannya . pasal 33 ayat 1 berbunyi
“ perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan “.
Landasan mental koperasi indonesia adalah setia kawan dan kesadaran berpribadi ( rasa harga diri/ gotong royong. )
Landasan operasianal adalah : Garis – Garis Besar Haluan Negara ( GBHN ) tentang arah pembangunan koperasi sebagai sumber hukum tertinggi yang  ditetapkan oleh majelis permusyawaratan rakyat sebagai penjelmaan azas demokrasi .


B.     APAKAH PRINSIP EKONOMI KOPERASI SESUAI DENGAN KEBUTUHAN BANGSA INDONESIA ..??

Iya,,,,, karena prinsip kedua dari pancasila mencerminkan kesadaran bangsa Indonesia sebagai bagian dari kesadaran kemanusiaan universal. Kesadaran manusia merupakan modal ideologis dan cultural yang memungkinkan seseorang dan masyarakat dalam membangun suatu tatanan kebangsaan dan ekonomi yang berorientasi pada upaya untuk menciptakan kesejahteraan bersama, bukan kesejahteraan atau kepentingan individu.
Dalam konteks ekonomi, kesadaran seperti ini akan memungkinkan suatu bangsa untuk membangun sistem ekonomi yang lebih mengutamakan sistem kerja sama dan pencapaian tujuan ( kesejahteraan ) bersama pula.
Sistem koperasi yang berbasis pada ideology pancasila memberi ruang bagi semua strata ekonomi masyarakat untuk terlibat dan melibatkan dalam kegiatan ekonomi. Koperasi juga memberikan ruang dalam pembelajaran demokrasi, implementasi prinsip-prinsip gotong-royong , keterbukaan, tanggung jawab dan kebersamaan yang juga dapat menjadi modal dasar bagi pembangunan ekonomi yang mandiri.
Dengan demikian, akan memberikan ruang dan kesempatan bagi seluruh masyarakat untuk memperoleh kesejahteraan ekonomi, ruang dan kesempatan untuk menata persatuan dan solidaritas bangsa. 






Senin, 22 Oktober 2012

CERPEN " KIAI DAN PRESIDEN "


KIAI DAN PRESIDEN
Kiai Wahab Hasbullah adalah salah seorang tokoh terkemuka dikalangan NU, salah seorang pendiri NU. Menurut beberapa tokoh NU yang sempat bertemu dan bersahabat  dengannya mengatakan bahwa kiai wahab adalah sosok pemimpin NU yang berwatak keras namun homoris. Dia sangat ahli dalam mencairkan suasana. Bila terjadi ketegangan, suasana akan berubah bila ada kiai wahab. Dengan caranya sendiri suasana yang tegang bisa berubah penuh gelak tawa.
Rencana pemberlakuan demokrasi terpimpin oleh presiden soekarno mengguncang dunia politik Indonesia. Bung karno harus melakukan pendekatan kepada tokoh-tokoh politik agar rencananya berjalan mulus.
Suatu ketika dalam suatu jamuan pertemuan dengan presiden soekarno di istana merdeka, kiai wahab ditepuk pundaknya oleh bung karno sambil berbisik. “ pak kiai, pokoknya sampeyan harus ikut konsep saya,” kata bung karno dalam rangka mencari dukungan.
Tentu saja kiai wahab tidak bisa berbuat apa-apa. Selama 15 menit kiai wahab tidak bisa bergerak. Jangankan bergerak, untuk berbicara saja lidahnya terasa kaku.
Tapi kiai wahab cepat menguasai keadaan. Tak lama kemudian, kiai kita itupun mendekati bung karno dan menepuk pundaknya.
Katanya “ Bung, aku tidak mau ikut konsep sampeyan, aku sudah punya konsep sendiri,” katanya dengan san gat percaya diri.
Kali ini bung karno tidak berkutik. Mendengar jawaban yang tidak di perkirakan sebelumnya, bung karno terdiam selama 30 menit.
Konon jika seorang di gendam melalui tepukan tangan pada bagian tubuhnya maka balaslah dibagian yang sama, maka pengaruh gendam itu akan hilang sirna.

Penerbit : lintas media - jombang

Sabtu, 20 Oktober 2012

PERTUMBUHAN EKONOMI



PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang

            Selama ini banyak negara sedang berkembang telah berhasil menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, tetapi masih banyak permasalahan pembangunan yang belum terpecahkan, seperti : tingkat pengganguran tetap tinggi, pembagian pendapatan tambah tidak merata, masih banyak terdapat kemiskinan absolut, tingkat pendidikan rata-rata masih rendah, pelayanan  kesehatan masih kurang, dan sekelompok kecil penduduk yang sangat kaya cenderung semakin kaya sedangkan sebagian besar penduduk tetap saja bergelut dengan kemiskinan, yang terjadi bukan trickle down tapi trickle up. Keadaan ini memprihatinkan, banyak ahli ekonomi pembangunan  yang mulai mempertanyakan arti dari pembangunan.
            Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi merupakan dua istilah yang berbeda, sekalipun ada beberapa ahli mengatakan sama. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator dari keberhasilan pembanguanan ekonomi. Jadi akan ada pertumbuhan ekonomi jika ada pembangunan ekonomi dimana pembangunan ekonomi itu mengakibatkan perubahan-perubahan pada sektor ekonomi. Pendirian industri-industri baru dan meningkatnya kegiatan ekspor dan impor akan membawa perubahan dalam sektor industri dan sektor perdagangan. Sektor pertanian juga akan berubah melalui pembangunan di bidang sarana dan prasarana, seperti penambahan ruas jalan.
            Perubahan-perubahan pada berbagai sektor ekonomi tersebut akan mengakibatkan terjadinya pertumbuhan ekonomi, yang ditandai dengan naiknya produksi nasional, pendapatan nasional, dan pendapatan perkapita. Situasi semacam itu akan berlangsung secara terus-menerus.

  B.  Rumusan Masalah
1.     Apa pengertian pertumbuhan ekonomi?
2.     Apa perbedaan pertumbuhan ekonomi dan perkembangan ekonomi?
3.     Cara menghitung pertumbuhan ekonomi
4.     Indikator penghitungan pertumbuhan ekonomi
5.     Manfaat pertumbuhan ekonomi
   C.  Tujuan
1.     Dapat membedakan pertumbuhan ekonomi dan perkembangan ekonomi
2.     Dapat menghitung pertumbuhan ekonomi


PEMBAHASAN

PERTUMBUHAN EKONOMI

A.   Pengertian Pertumbuhan Ekonomi        

            Pertumbuhan ekonomi ( Economic Growth ) adalah perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. Masalah pertumbuhan ekonomi dapat dipandang sebagai masalah makro ekonomi dalam jangka panjang. Perkembangan kemampuan memproduksi barang dan jasa sebagai akibat pertambahan faktor-faktor
produksi pada umumnya tidak selalu diikuti oleh pertambahan produksi barang dan jasa yang sama besarnya. Pertambahan potensi memproduksi seringkali lebih besar dari pertambahan produksi yang sebenarnya. Dengan demikian perkembangan ekonomi adalah lebih lambat dari potensinya. (Sadono Sukirno, 1994;10).
            Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional.
Perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan apabila jumlah balas jasa riil terhadap penggunaan faktor-faktor produksi pada tahun tertentu lebih besar daripada tahun sebelumnya. Berkelanjutan 
pertumbuhan ekonomi harus mengarah standar hidup yang lebih tinggi nyata dan kerja meningkat.
Quantcast            Menurut Sadono Sukirno (1996: 33), pertumbuhan dan pembangunan ekonomi memiliki definisi yang berbeda, yaitu pertumbuhan ekonomi ialah proses kenaikan output perkapita yang terus menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan. Dengan demikian makin tingginya pertumbuhan ekonomi biasanya makin tinggi pula kesejahteraan masyarakat, meskipun terdapat indikator yang lain yaitu distribusi pendapatan.
            Simon Kuznet mendefenisikan pertumbuhan ekonomi suatu negara sebagai “kemampuan negara itu untuk menyediakan barang-barang ekonomi yang terus meningkat bagi penduduknya, pertumbuhan kemampuan ini berdasarkan pada kemajuan teknologi dan kelembagaan serta penyesuaian ideologi yang dibutuhkannya”. 
           
Indikator yang digunakan untuk menghitung tingkat Pertumbuhan Ekonomi
·         Tingkat Pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto)
·         Tingkat Pertumbuhan PNB (Produk Nasional Bruto)
            Dalam praktek angka, PNB kurang lazim dipakai, yang lebih populer dipakai adalah PDB, karena angka PDB hanya melihat batas wilayah,terbatas pada negara yang bersangkutan.

Sumber Kenaikan Pertumbuhan Ekonomi
            Pertumbuhan ekonomi umumnya didefinisikan sebagai kenaikan GDP riil per kapita. Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product, GDP) adalah nilai pasar keluaran total sebuah negara, yang merupakan nilai pasar semua barang jadi dan jasa akhir yang diproduksi selama periode waktu tertentu oleh faktor-faktor produksi yang berlokasi di dalam sebuah negara.





Kenaikan GDP dapat muncul melalui:
1. Kenaikan penawaran tenaga kerja
            Penawaran tenaga kerja yang meningkat dapat menghasilkan keluaran yang lebih banyak. Jika stok modal tetap sementara tenaga kerja naik, tenaga kerja baru cenderung akan kurang produktif dibandingkan tenaga kerja lama.
2. Kenaikan modal fisik atau sumber daya manusia
            Kenaikan stok modal dapat juga menaikkan keluaran, bahkan jika tidak disertai oleh kenaikan angkatan kerja. Modal fisik menaikkan baik produktivitas tenaga kerja maupun menyediakan secara langsung jasa yang bernilai. Investasi dalam modal sumber daya manusia merupakan sumber lain dari pertumbuhan ekonomi.
3. Kenaikan produktivitas
            Kenaikan 
produktivitas masukan menunjukkan setiap unit masukan tertentu memproduksi lebih banyak keluaran. Produktivitas masukan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor termasuk perubahan teknologi, kemajuan pengetahuan lain, dan ekonomisnya skala produksi.
Perbedaan Pembangunan Ekonomi dengan Pertumbuhan Ekonomi
1.      Pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi, tetapi juga terdapat perubahan-perubahan dalam struktur perekonomian.
2.      Pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan

Persamaan Pembangunan Ekonomi dengan Pertumbuhan Ekonomi
1.      Kedua-duanya merupakan kecenderungan di bidang ekonomi.
2.      Pokok permasalahan akhir adalah besarnya pendapatan per kapita.
3.      Kedua-duanya menjadi tanggung jawab pemerintah dan memerlukan dukungan rakyat.
4.      Kedua-duanya berdampak kepada kesejahteraan rakyat

B.   Perhitungan Pertumbuhan Ekonomi

            Untuk dapat mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi, maka harus dipahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP).
            PDB atau GDP adalah total produksi barang dan jasa yang dihasilkan di dalam suatu wilayah pada periode tertentu, misalnya satu tahun. (Di level provinsi di Indonesia biasanya disebut Produk Domestik Regional Bruto-PDRB)
            PDB jika dibagi dengan jumlah penduduk maka menjadi PDB per kapita. Ukuran ini lebih spesifik karena memperhitungkan jumlah penduduk serta mencerminkan kesejahteraan penduduk di suatu tempat.





            Ada banyak pendapat mengenai penyebab naik turunnya total produksi barang dan jasa, namun banyak ahli ekonomi yang setuju akan dua penyebab berikut ini :
1.      Sumber pertumbuhan.
Ahli-ahli ekonomi sering merujuk pada tiga sumber pertumbuhan, yaitu :
(a) peningkatan tenaga kerja,
(b) peningkatan modal, dan
(c) peningkatan efisiensi dimana kedua faktor ini digunakan.
Jumlah tenaga kerja dapat meningkat jika pekerja yang telah tersedia bekerja lebih lama, atau jika ada tambahan tenaga kerja baru. Sedangkan persediaan modal dapat meningkat jika perusahaan mendorong kapasitas produktifnya dengan menambah pabrik dan peralatan (investasi). Efisiensi bertambah ketika output yang lebih dapat diperoleh dari jumlah tenaga kerja dan/atau modal yang sama. Ini sering disebut sebagai Total Factor Productivity (TFP).

2.      Terjadinya penurunan (downturns) pada ekonomi.
Ini menjawab pertanyaan mengapa output dapat turun atau naik lebih lambat. Secara logika, apapun yang menyebabkan penurunan pada tenaga kerja, modal, atau TFP akan menyebabkan penurunan pada output atau setidaknya pada tingkat pertumbuhan output. Misalnya, peristiwa seperti bencana alam, penyebaran penyakit berbahaya dan kerusuhan.
            Lalu bagaimana PDB diukur? Caranya, total nilai berbagai macam barang dan jasa diagregasikan. Namun karena berton-ton baja tidak mungkin dijumlahkan begitu saja dengan, misalnya, produksi roti, maka proses agregasi dilakukan berdasarkan nilai uang produksi barang-barang tersebut. Di Indonesia PDB diukur setiap tiga bulanan dan tahunan oleh Biro Pusat Statistik (BPS).
            Nilai total pendapatan nasional dalam satuan harga sekarang disebut dengan PDB nominal ( PDB atas dasar harga berlaku ). Nilainya tentu berubah dari waktu ke waktu, seiring dengan perubahan kuantitas produksi barang/jasa atau dalam harga dasarnya.
            Jika nilai nominal ini dihitung dalam harga yang tetap atau dipatok, didapatlah nilai PDB riil ( PDB atas dasar harga konstan ). Untuk menghitung nilai riil tersebut dipilihlah satu tahun dasar misalnya tahun 2000. Kemudian, nilai semua barang dan jasa dihitung berdasarkan harga masing-masing yang berlaku pada tahun tersebut. Karena harga barang sudah tetap, PDB riil dianggap hanya berubah sesuai dengan adanya perubahan kuantitas barang/jasa.
            Perubahan PDB ini mencerminkan perubahan kuantitas output produksi secara riil. Inilah yang sehari-hari disebut dengan pertumbuhan ekonomi. Jadi yang disebut sebagai “pertumbuhan ekonomi” tidak lain mengacu pada peningkatan nilai total barang dan jasa yang diproduksi dalam sebuah perekonomian.
Rumus menghitung pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut :
g = {(PDBs-PDBk)/PDBk} x 100%
g = tingkat pertumbuhan ekonomi
PDBs = PDB riil tahun sekarang
PDBk = PDB riil tahun kemarin
Contoh soal :
PDB Indonesia tahun 2008 = Rp. 467 triliun, sedangkan PDB pada tahun 2007 adalah = Rp. 420 triliun. Maka berapakah tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2008 jika diasumsikan harga tahun dasarnya berada pada tahun 2007 ?
jawab :
g = {(467-420)/420}x100% = 11,19%


C.   Manfaat Pertumbuhan Ekonomi
Manfaat Pertumbuhan Ekonomi antara lain sebagai berikut:
1.      Laju pertumbuhannya untuk mengukur kemajuan ekonomi sebagai hasil pembangunan nasional Pendapatan perkapitanya dipergunakan untuk mengukur tingkat kemakmuran penduduk, sebab semakin meningkat pendapatan perkapita dengan kerja konstan semakin tinggi tingkat kemakmuran penduduk dan juga produktivitasnya.
2.      Sebagai dasar pembuatan proyeksi atau perkiraan penerimaan negara untuk perencanaan pembangunan nasional atau sektoral dan regional. Sebagai dasar penentuan prioritas pemberian bantuan luar negari oleh Bank Dunia atau lembaga internasional lainnya.
Sebagai dasar pembuatan prakiraan bisnis, khususnya persamaan penjualan bagi perusahaan untuk dasar penyusunan perencanaan produk dan perkembangan sumbur daya (tenaga kerja dan modal).






DAFTAR PUSTAKA
http://almasdi.unri.ac.id/bahan_ajar/Ekonomi_Pembangunan/Pertemuan_3_pertumbuhan%20ekonomi.pdf